Saturday, February 14, 2015

FOTOGRAFI TEKNIK PANORAMA

Sesi fotografi kali ini membahas teknik panorama. Untuk mendaptakan proyeksi panorama dengan cakupan sudut pandang 360×180 derajat dibutuhkan beberapa buah foto yang diambil berkeliling dan sisinya  saling bertumpuk (overlapping) satu sama lain. Persentase penumpukan yang disarankan antara 20-40% setiap fotonya.
Teknik Panorama - Pantai Indrayanti, Gunung Kidul Yogyakarta
Teknik Panorama - Pantai Indrayanti, Gunung Kidul Yogyakarta
Jumlah total foto yang dibutuhkan dalam teknik panorama bergantung pada jenis kamera, luas sudut pandang lensa dan teknik pengambilan yang dipergunakan. Contoh; untuk kamera digital format sensor APS-C, posisi bingkai vertikal, dengan lensa 18mm dibutuhkan 24 – 30 foto. Dengan lensa fisheye 8mm 6 – 8 foto. Lebih lengkapnya bisa lihat tabel rekomendasi jumlah foto yang dibutuhkan berdasarkan pada jenis kamera dan luas sudut pandang lensa di sini.

Karena foto yang diambil lebih dari satu, maka penting bagi kita untuk meminimalisir kesalahan paralaks. Kesalahan paralaks adalah pergeseran yang tampak dari suatu obyek terhadap latar belakang yang disebabkan oleh perubahan posisi pengamat. Dalam konteks panorama 360, kesalahan paralaks menyebabkan perbedaan posisi garis dan jarak dari satu foto ke foto lainnya. Kesalahan paralaks yang terlalu besar akan menimbulkan masalah dalam proses penggabungan.
Kita telah terbiasa menjadikan tubuh sebagai poros saat berputar mengambil gambar. Hal yang sama terjadi saat memakai tripod konvensional, poros perputaran berada di badan kamera. Kedua cara tersebut menimbulkan efek paralaks pada foto.
Untuk meminimalisir kesalahan paralaks, salah satunya dengan cara menempatkan poros perputaran di titik tanpa paralax (no-parallax point). Titik tersebut biasanya berada sedikit di belakang permukaan lensa (bila dilihat dari arah samping), dan di titik tengah diameter lensa (dilihat dari depan). Ada beberapa cara yang lebih akurat untuk menemukan titik tanpa paralaks pada lensa.
Setelah menemukan titik tanpa paralaks, proses pengambilan gambar dapat dimulai;
Teknik Panorama Tanpa Bantuan Alat 
Teknik Panorama ini dilakukan dengan cara menggantungkan seutas tali pada titik tanpa paralaks di badan lensa. Perputaran poros pengambilan gambar bertumpu pada ujung tali yang telah diberi pemberat. Cara ini dipakai karena praktis dan sederhana. Umumnya dilakukan untuk mengejar kecepatan dan di area yang sulit untuk menempatkan peralatan seperti tripod dan panohead.
Pengguna teknik ini biasanya memakai lensa fisheye yang dipasang pada kamera bersensor full-frame. Jumlah foto yang dibutuhkan untuk menghasilkan panorama 360×180 derajat relatif lebih sedikit, 4-5 foto saja. Beberapa variasi pengambilan gambar dengan teknik philopod bisa lihat di sini.

 Penggunaan Alat Bantu dalam Teknik Panorama

Cara ini paling sering digunakan karena tingkat akurasinya yang tinggi. Menghasilkan panorama 360×180 derajat yang hampir tanpa kesalahan paralaks. Dengan memakai tripod/monopod dan panohead, posisi kamera yang lebih stabil memungkinkan kita untuk memakai berbagai jenis lensa dengan sudut pandang lebar sampai yang sempit sekalipun; fisheye, wide, normal, tele. Berbagai jenis panohead dan spesifikasinya bisa anda lihat, dari mulai buatan pabrikan sampai dengan yang self-made, dibuat  dengan cara sederhana dari bahan yang mudah didapat.
Peralatan lain seperti pemakaian pole/tiang, juga sering digunakan untuk menghasilkan foto panorama dengan sudut pandang mata burung (birdeye). Menempatkan pengamat di posisi yang berbeda dibandingkan dengan sudut pandang biasa yang dihasilkan lewat tripod/monopod.

 Tips & Trik   Teknik Panorama

Foto panorama yang baik membutuhkan pencahayaan yang stabil dari satu foto ke foto lainnya. Pastikan pengaturan diafrgma, kecepatan lensa dan white balance pada kamera dilakukan secara manual dan tidak berubah selama proses pengambilan gambar.
Pengaturan fokus pada lensa juga dilakukan secara manual. Temukan pengaturan hyperfocal distance yang paling pas pada lensa untuk memastikan ketajaman yang relatif rata pada latar depan, tengah dan belakang.
Bila menggunakan tripod, rapatkan sebisa mungkin jarak di antara kaki-kakinya. Hal ini akan mengurangi penampakan kaki tripod saat kita melakukan pengambilan foto ke arah bawah (nadir).
Penggunaan tripod/panohead yang memiliki spirit/bubble level sangat disarankan untuk menghasilkan foto panorama dengan garis vertikal dan horisontal yang baik saat nanti digabungkan. Atau kita bisa memakai spirit/bubble level terpisah yang dipasangkan pada dudukan flash kamera.
Penggunaan timer delay atau remote shutter release disarankan untuk mengurangi guncangan pada kamera. Sangat berguna saat kita menggunakan mode kecepatan rendah.
mungkin posisi tripod tidak bergesar selama proses pengambilan gambar, terutama bila tripod diletakkan di area yang curam, di sungai yang dangkal tapi beraliran deras, garis pantai yang sesekali diterpa ombak, atau lanskap yang berangin kencang. Bisa dengan cara memberi pemberat pada dasar tripod, menggantungkan tas kamera atau objek berat lainnya.
Untuk pemakaian monopod, akan lebih baik bila ada pijakan kakinya. Sangat menolong menjaga kestabilan kamera.
Mulailah secara bertahap, yang paling sederhana, teknik handheld/philopod, dengan kamera dan lensa apapun. Ambil 1 sampai 3 foto dari kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah dan coba gabungkan. Dilanjutkan dengan mengambil gambar satu baris, berkeliling 360 derajat (tanpa atas dan bawah). Dari cara tadi sudah bisa dihasilkan panorama 360 derajat berbentuk silinder. Saat kita makin tertarik, merasa nyaman dengan teknik dasar dan aplikasi yang dipergunakan, tanda untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Selama mencoba teknik panorama.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

0 comments:

Post a Comment

ICT (information and communications technology - or technologies) is an umbrella term that includes any communication device or application, encompassing: radio, television, cellular phones, computer and network hardware and software, satellite systems and so on, as well as the various services and applications associated with them, such as videoconferencing and distance learning